Beranda | Artikel
Cara Mendukung Saudara Kita yang Sedang Berjuang Menghadapi Covid-19
Rabu, 7 Juli 2021

Bagaimana cara mendukung atau memberi motivasi pada saudara kita yang saat ini sedang berbaring sakit karena terpapar virus covid-19?

Pertama: Mendoakan yang sedang berbaring karena covid supaya lekas sembuh dan dihilangkan penyakitnya bisa lewat pesan obrolan di WA, telegram, telp, atau pesan pribadinya langsung.

 

Doa pertama:

ALLAHUMMA RABBAN NAAS MUDZHIBAL BA’SI ISYFI ANTASY-SYAAFII LAA SYAFIYA ILLAA ANTA SYIFAA’AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAN.

‘Abdul ‘Aziz dan Tsabit pernah menemui Anas bin Malik. Tsabit berkata pada Anas saat itu, “Wahai Abu Hamzah (nama kunyah dari Anas), aku sakit.” Anas berkata, maukah aku meruqyahmu dengan  bacaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Tsabit pun menjawab, “Iya, boleh.” Lalu Anas membacakan doa,

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

ALLAHUMMA RABBAN NAAS MUDZHIBAL BA’SI ISYFI ANTASY-SYAAFII LAA SYAFIYA ILLAA ANTA SYIFAA’AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAN.

Artinya: “Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” (HR. Bukhari, no. 5742 dan Muslim, no. 2191)

Baca juga: Doa Ketika Menjenguk Orang Sakit

 

Doa kedua:

ALLOHUMMASYFI … (sebut nama yang sakit)

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendoakan dirinya tatkala sakit dengan berdoa,

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Ya Allah, berilah kesembuhan kepada Sa’ad.” Beliau menyebut doa ini tiga kali. (HR. Bukhari, no. 5659 dan Muslim, no. 1628).

 

Doa ketiga:

Mengajarkan bacaan pada yang sakit sambil meletakkan tangan pada bagian yang sakit:

BISMILLAH (3 X), A’UDZU BILLAHI WA QUDROTIHI MIN SYARRI MAA AJIDU WA UHAADZIR (7 X)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada pernah ‘Utsman bin Abu Al-Asy’ash Ats-Tsaqafi manakala dirinya pernah mengeluhkan rasa sakit yang terasa ditubuhnya semenjak masuk Islam. Beliau mengatakan padanya,

« ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِى تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ بِاسْمِ اللَّهِ. ثَلاَثًا. وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

“Letakkan tanganmu di atas anggota badan yang terasa sakit, kemudian bacakan:

BISMILLAH (3 X)

Lalu membaca:

A’UDZU BILLAHI WA QUDROTIHI MIN SYARRI MAA AJIDU WA UHAADZIR (7 X)

(Artinya: Dengan menyebut nama Allah, dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai). (HR. Muslim, no. 2202)

Baca juga: Doa Ruqyah Diri Sendiri Mengobati Anggota Tubuh yang Sakit

 

Doa keempat:

AS-ALULLAHAL ‘AZHIIMA ROBBAL ‘ARSYIL ‘AZHIIM AY-YASY-FIYAKA

Di antara doa yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di kala menjenguk orang sakit adalah sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Abu Daud dalam sunannya dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَحْضُرْ أَجَلُهُ عِنْدَهُ سَبْعَ مِرَارٍ: أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ إِلاَّ عَافَاهُ اللَّهُ مِنْ ذَالِكَ المرَضِ

Barangsiapa yang menjenguk orang sakit yang belum saatnya meninggal, lantas dirinya membaca doa di sisinya sebanyak tujuh kali: AS-ALULLAHAL ‘AZHIIMA ROBBAL ‘ARSYIL ‘AZHIIM AY-YASY-FIYAKA (Artinya: Aku memohon kepada Allah yang Mahaagung, Rabb pemilik ‘Arsy yang mulia, agar menyembuhkan dirimu), melainkan (pasti) Allah akan memberi kesembuhan dari sakit yang dideritanya.” (HR. Abu Daud, no. 3106; Tirmidzi, no. 2083. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).

 

Doa kelima:

ALLOHUMMASYFI ‘ABDAKA YAN-KA-U LAKA ‘ADUWWAN WA YAM-SYII LAKA ILASH SHOLAAH.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallampernah bersabda,

إِذَا جَاءَ الرَّجُلُ يَعُودُ مَرِيضًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ اشْفِ عَبْدَكَ يَنْكَأُ لَكَ عَدُوًّا وَيَمْشِي لَكَ إِلَى الصَّلَاةِ

“Apabila ada seseorang yang datang menjenguk saudaranya yang sakit, maka hendaknya ia mendoakan: ALLOHUMMASYFI ‘ABDAKA YAN-KA-U LAKA ‘ADUWWAN WA YAM-SYII LAKA ILASH SHOLAAH (Artinya: Ya Allah, berilah kesembuhan kepada hamba-Mu, (sehingga) ia bisa membunuh musuh-musuh-Mu, atau bisa berjalan (kembali) untuk mengerjakan shalat).”  (HR. Abu Daud, no. 3107 dan Ahmad, 2:172. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).

 

Kedua: Menguatkan yang terpapar covid-19 dan beri dorongan agar terus semangat, lalu perbesar harapannya bahwa ia bisa sembuh dengan izin Allah. Bisa juga berbagi pengalaman dengannya kalau kita jadi penyintas covid-19.

 

Ketiga: Memasukan rasa senang pada hati orang yang sedang sakit dengan menyebutkan kabar gembira padanya.

Disebutkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari Muhammad bin Khalid dari ayahnya dari kakeknya, dan kakeknya adalah seorang sahabat, beliau menceritakan, “Ada seseorang pernah keluar untuk mengunjungi kerabatnya yang sakit keras. Lalu ia pun masuk kemudian berkata, ‘Aku datang untuk menjenguk, mengunjungi, dan memberimu kabar gembira.’ Saudaranya menjawab, ‘Bagaimana engkau mengumpulkan semua ini?’ Beliau berkata, ‘Aku keluar dan yang kuinginkan ialah mengunjungimu dan telah sampai kepadaku akan sakitmu yang keras, maka itu namanya menjenguk, dan aku kabarkan kepadamu dengan sesuatu yang pernah aku dengar langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana beliau bersabda,

إِذَا سَبَقَتْ لِلْعَبْدِ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْهُ

‘Apabila telah ditentukan oleh Allah derajat bagi hamba-Nya yang belum bisa tercapai oleh amalnya, maka Allah memberinya ujian pada tubuh, harta, atau anaknya. Kemudian hamba tersebut bersabar hingga bisa meraih derajat yang telah ditetapkan oleh Allah untuknya.” (HR. Ahmad, 5:272. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur yang lain).

 

Keempat: Kalau gejalanya tidaklah parah, ingatkan untuk banyak bersyukur.

 

Kelima: Memberi hadiah dan suplemen untuk menyemangati dia. Untuk yang miskin diberi bantuan uang dan sembako.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, tahaadu tahaabbu,

تَهَادَوْا تَحَابُّوا

Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, no. 594. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’, no. 1601. Syaikh Musthofa Al-‘Adawi dalam catatan kaki Fiqh Al-Akhlaq menyatakan bahwa sanad haditsnya hasan dengan syawahidnya)

Juga ada hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَصَافَحُوْا يَذْهَبُ الغِلُّ ، وتَهَادَوْا تَحَابُّوا ، وَتَذْهَبُ الشَحْنَاءُ

Saling bersalamanlah (berjabat tanganlah) kalian, maka akan hilanglah kedengkian (dendam). Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai dan akan hilang kebencian.” (HR. Malik dalam Al-Muwatha’, 2/ 908/ 16. Syaikh Al-Albani menukilkan pernyataan dari Ibnu ‘Abdil Barr bahwa hadits ini bersambung dari beberapa jalur yang berbeda, semuanya hasan)

Baca juga: 21 Faedah Tentang Hadiah

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فُكُّوا الْعَانِىَيَعْنِى الأَسِيرَوَأَطْعِمُوا الْجَائِعَ وَعُودُوا الْمَرِيضَ

Bebaskanlah tahanan, berilah makan orang yang lapar, dan jenguklah orang sakit.”(HR. Bukhari, no. 3046)

Baca juga: Keutamaan Memberi Makan

 

Keenam: Tidak berlama-lama komunikasi dengannya karena bisa mengganggu

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafizhahullah mengatakan, “Hendaklah tidak duduk lama-lama bersama dengan orang sakit. Hendaklah kunjungan hanya dalam waktu singkat sehingga tidak memberatkan yang sakit atau keluarganya. Karena biasanya orang sakit memiliki beberapa keadaan yang ia merasakan sakit atau ia tidak senang jika orang lain melihatnya, sehingga duduk-duduk di sisinya membuat ia merasa berat. Pengecualian dari hal ini untuk beberapa kasus. Orang yang sakit kadang senang jika ada sebagian orang yang duduk lama bersamanya.” Hal ini dinukil dari Hasyiyah Ibnu Qasim (3:12) dan Asy-Syarh Al-Mumti’ (5:174).

Praktiknya dengan orang yang terkonfirmasi positif covid yang tidak bisa dikunjungi langsung karena mesti karantina adalah berkirim pesan padanya dengan melihat keadaan dan tidak berlama-lama.

Baca juga: Keutamaan Mengunjungi Teman dan Orang Saleh

 

Semoga yang lagi berjuang menghadapi covid segera diberikan kesembuhan. Ingat, badai kan berlalu, harus yakin itu.

 

Referensi:

Baca Juga:

Muhammad Abduh Tuasikal

Gunungkidul, 27 Dzulqa’dah 1442 H, 7 Juli 2021

Artikel Rumaysho.Com


Artikel asli: https://rumaysho.com/28717-cara-mendukung-saudara-kita-yang-sedang-berjuang-menghadapi-covid-19.html